About

About
Tuaian Akhir Zaman

Total Pageviews


Keturunan Kalip Abu Bakr Siddiq (Sahabat Nabi Muhammad) Ketemu Yesus - Nasir Siddiki


Share it:

"Saudaraku, ia meninggal di Rs Westminster, kota London, Inggris. Mereka mengambil mayatnya ke kamar mayat. Saya mendapat panggilan telepon. Saya dan istri saya, kami mulai berdoa, karena kita tahu ke mana dia pergi. Kita tahu persis ke mana dia pergi. Dan kami mulai berdoa, berdoa, berdoa. Dan setelah beberapa jam berdoa, saya mendapat telepon bahwa ia kembali hidup di kamar mayat."

Penginjil Dr. Nasir Siddiki, keturunan kalip Abu Bakr Siddiq, sahabat Nabi Muhammad. Nasir Siddiki - Muslim hampir meninggal ditolong Yesus. Shalom, begini kesaksian Nasir :

Dr. Nasir Siddiki diwawancarai oleh Sid Roth, tuan rumah dari TV Kristen: It’s Supernatural ! bagaimana dari latar belakang seorang Islam, keturunan dari kalip Islam pertama Abu Bakr Siddiq, menjadi murid Yesus Kristus.

Teks percakapan mereka dalam bahasa Indonesia seperti di bawah ini:

[Latar belakang Siddiki, divonis mati dalam satu hari, Yesus memberi pewahyuan, bertobat]

SID: "Kalian akan berjumpa dengan seorang Muslim yang telah dibangkitkan dari kematian dan sempat dibaringkan di kamar penyimpanan mayat. Tebak apa yang ia percayai tentang Yesus sekarang ?"

.... Tayangan cuplikan klip it's supernatural

SID: "Halo, saya Sid Roth. Selamat datang didalam acara it's supernatural. Saya bersama orang yang sangat menarik. Leluhurnya adalah teman terbaik dari Muhammad, dan dia adalah khalifah pertama dari seluruh dunia Islam. Apakah itu benar, Nasir Siddiki?"

NASIR: Itu absolutely benar, Sid.

SID: "Itu adalah silsilah genetika yang cukup menarik yang Anda miliki."

NASIR: "Ya. Itulah mengapa nama tersebut “Siddiq” adalah identik dengan Abu Bakar Siddiq, Khalifah pertama dari bangsa Muslim."

SID: "Jadi ingin tahu, tentunya sebagian besar Muslim akan mengenali nama terakhir Anda ?"

NASIR: "Benar sekali. Jika saya pergi ke Timur Tengah mereka akan segera mengenali Nasir Siddiq. Dia keluarga dari silsilah keturunan Siddiq."

SID: "Dan berbicara tentang keluarga, ia datang dari keluarga yang sangat makmur. Tapi dia sendiri tidak begitu buruk. Saat berusia 35, dia adalah seorang jutawan. Dia memiliki semua mobil dan rumah terbaik, semuanya yang 'Hollywood' katakan bisa membuatmu bahagia. Tapi apakah saudara tahu? Ia mengidap penyakit yang mematikan. Ceritakan tentang hal itu, Nasir."

NASIR: "Saya menjadi sangat sakit. Dan itu dimulai dengan blisters (kulit yang bergelembung dan menggandung cairan seperti cacar air) di sisi leher saya, dan pagi hari, telah berkembang menjadi seukuran setengah inci [1 inci= 2,54 cm]."

SID: "Ini tidak seharusnya terjadi pada Anda. Tapi tentu saja, Anda bekerja sekitar 18 jam sehari. Sehingga sistim kekebalan tubuhmu menurun, minus nol."

NASIR: "Mereka bergegas membawa saya ke rumah sakit. Saya mengalami pingsan dua kali malam itu. Mereka bergegas membawa saya ke rumah sakit, Rumah Sakit Umum Toronto, di Toronto, Kanada, di bagian gawat darurat. Mereka mendiagnosa itu sebagai kasus yang lebih buruk dari shingles (herpes zoster) yang pernah tercatat dalam sejarah. Saya di dalam kesakitan yang sangat sehingga …"

SID: "Tapi tunggu sebentar. Saya pernah mengidap penyakit shingles, dan saya sakit, tapi aku tidak dapat mati oleh karena itu."

NASIR: "Yang satu ini ada dari atas kepala saya terus turun sepanjang sisi wajahku, telinga ini, leher ini, bahu ini. Mereka mengirim saya ke rumah sakit. Keesokan paginya, telinga ini menyentuh bahu ini. Rasanya seperti balon. Aku tampak seperti penderita kusta, cacat pada sisi ini. Dan sistem kekebalan tubuh saya tidak melawan."

SID: "Sekarang Anda memiliki foto itu. Akankah kamu menunjukkan itu kepada kami?"

NASIR: "Ya, benar sekali. Ini adalah foto saya pada saat di kamar rumah sakit. Melepuh – seukuran satu inci, cacar air, suhu 107,6 F (41,6 C), dan kerusakan otak. Dalam kondisi seperti ini disertai hipertermia, mereka meninggalkan aku mati."

SID: "Nah para dokter benar-benar datang ke rumah sakit, berdiri di sebelah tempat tidur Anda."

NASIR: "Ya."

SID: "Mereka pikir kamu koma, Anda sedang tidur."

NASIR: "Ya."

SID: "Apa yang kamu dengar mengenai pembicaraan mereka?"

NASIR: "Mereka memeriksa saya dan mereka berkata, “Sistem kekebalan tubuhnya telah berhenti. Ini menyebar ke seluruh tubuhnya kita tidak bisa melakukan apa-apa tentang hipertermia karena otak telah termasak sendiri.” Dan mereka bilang aku mungkin akan mati besok pagi. Bahkan, Anita, mereka membawanya keluar dari ruangan setelah itu dan menjelaskan kepadanya bahwa, (a) jika saya tetap hidup…"

SID: "Apakah dia adalah seseorang yang bekerja dengan Anda."

NASIR: "Ya. Saya akan buta, telingaku tuli, ada kerusakan otak. Sisi wajah (kanan) akan lumpuh. Dan jika saya hidup, saya akan lumpuh, tapi mungkin aku akan mati besok pagi."

SID: "Oke. Kamu mendengar laporan mengerikan ini. Kamu seorang Islam (Muslim)."

NASIR: "Ya."

SID: "Apa yang seorang Muslim pikirkan ketika ia mendapat pernyataan akan seperti itu?"

NASIR: "Allah [Tuhan umat Islam] bukanlah penyembuh. Mohammed bukan penyembuh. Jadi kami tidak berpaling kepada Allah untuk menyembuhkan kami. Kami berasumsi bahwa kami akan mati. Namun saya takut mati, Sid. Aku ketakutan akan kematian."

SID: "Mengapa?"

NASIR: "Saya tidak tahu apa yang di sisi lain, tapi saya takut itu. Dan orang-orang yang kepada siapa saya telah beriman, kepercayaan saya pada para dokter, dan mereka telah menyerah. Apa yang akan kamu lakukan ketika orang-orang yang kamu tahu percaya kamu telah menyerah dan meninggalkan kamu untuk mati ? Dalam ketakutan, saya menjerit. Saya berkata, “God (Allah), jika Engkau nyata, jangan biarkan saya mati.” Itulah yang saya jeritkan. Muhammad tidak datang. Allah (Tuhan orang Islam) tidak datang. Tapi malam itu di kamar itu, muncul Sesosok di ujung tempat tidur. Dan Pribadi ini …"

SID: "Tunggu sebentar. Apakah kamu pernah melihat sesuatu supernatural seperti ini sebelumnya dalam seluruh hidup kamu?"

NASIR: "Tidak, tidak pernah."

SID: "Saat itu adalah waktu pertama kamu ?"

NASIR: "Ya."

SID: "Oke. Sekarang ada Sosok ini …"

NASIR: "Ya."

SID: "… dan Anda takut?"

NASIR: "Tidak"

SID: "Apa yang terjadi?"

NASIR: "Tidak, tidak sama sekali. Saya tidak takut sama sekali. Di tengah malam itu saya lihat Sosok ini di ujung tempat tidur, dan itu adalah Sosok dari seseorang dengan cahaya memancar. Saya tidak bisa memberitahu kamu bagaimana bentuk wajahnya. Dari semua yang saya dapat lihat dia adalah seorang Pribadi dengan cahaya. Sekarang saya tahu itu adalah Yesus. Orang-orang ini [para dokter] datang kepada saya dan mereka berkata, “Tapi kamu seorang Muslim. Orang Muslim tidak mengenal Yesus.” Oh ya mereka kenal. Jika kamu membaca Kuran, Yeshua [dikenal orang Islam dengan nama Isa Al-Masih] disebut berkali-kali sebagai orang baik, sebagai penyembuh, sebagai nabi. Bahkan kelahirannya disebutkan dan bahwa ia telah menyembuhkan orang-orang."

SID: "Tetapi hal terutama yang saya mengerti tentang Islam, mereka mengatakan bahwa Alloh tidak memiliki putra."

NASIR: "Itu tepat sekali."

SID: "Maksudku, lihat di masjid. Mereka memiliki [keyakinan dan menulis] itu di atas [gedung] masjid di Yerusalem.

NASIR: "Itu benar, Ia (allah) tidak memiliki putra. Nah pribadi ini yang muncul ini mengatakan dua hal: ' Akulah Tuhan orang-orang Kristen, dan Akulah Tuhan Abraham, Ishak, dan Yakub.' "

SID: "Tunggu sebentar. Sebagai seorang Islam, tidakkah itu 'Abraham, Ismael, dan Yakub?' "

NASIR: "Ismail seharusnya yang pertama lahir, bukan Ishak. Tapi bukan itu yang Orang ini katakan. Abraham, 'Ishak.' Jadi bagi saya, itu berarti sangat banyak. Bahkan lebih mengejutkan adalah bahwa keesokan paginya, dokter-dokter yang sama masuk dan mereka mengatakan, 'Kami tidak mengerti apa yang telah terjadi. Ini adalah sebuah keajaiban. telah terjadi pengurangan (penyebaran penyakit telah berkurang).'."

SID: "Ketika mereka berkata itu kepada kamu, apa yang kamu pikirkan?"

NASIR: "Saya berkata, Dengar, saya tidak tahu bagaimana bercerita kepada anda (dokter) , tetapi ada Seseorang …"

SID: "Apakah Anda memberitahu mereka? Anda mengatakan kepada mereka!"

NASIR: "Ya,"

SID: "Dan mereka akan menempatkan Anda di kamar mayat!"

NASIR: "Saya mengatakan kepada mereka, 'Tadi Yesus di sini dan Dia telah menyembuhkan saya.' "

SID: "Jika seorang Muslim mengatakan itu. Mereka (orang-orang Islam) akan mengusir dia pergi."

NASIR: "Mereka tidak percaya padaku. Dan itu menjadi sebuah test case di kota Toronto, 'Mengapa orang ini hidup?' Nyatanya, mereka mengatakan hal itu telah mencapai pemulihan yang begitu besar, kamu bisa pulang sekarang. Dan saya berkata, 'Tidak, saya tidak ingin pulang.' Itu adalah yang aman bagi saya. Ruang kecil itu adalah keamanan bagi saya.

SID: "Kamu ingin Orang itu (Yesus) datang kembali ?"

NASIR: "Ya, benar sekali. Mereka mengijinkan saya pulang keesokan harinya. Sekarang masalahnya adalah bahwa meskipun masa krisis telah pergi, kepala saya masih tampak belum berbentuk. Dan ketika saya akan berjalan menyusuri jalan, orang akan menyeberang ke sisi lain. Mereka tidak tahu apa yang salah dengan saya."


SID: "Tapi apa yang kamu lakukan dengan Orang ini yang berkata, 'Akulah Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub' ? Ishak! Yitzhak!"

NASIR: "Aku tahu. tunggu sebentar ... Ini tidak masuk akal. Apakah Yesus yang muncul di kamarku? Apakah dia seorang nabi sebagaimana orang-orang Islam ajarkan kepada saya sepanjang hidup saya, atau dia adalah Putra Elohim sebagaimana orang-orang Kristen pikirkan ?"

----- Iklan ...

NASIR: "Saya punya pertanyaan yang menyala-nyala. Apakah Yesus benar-benar Putra Allah ? Dan saya tiba di rumah hari itu, hari dimana saya dibebaskan dari rumah sakit. Keesokan paginya, aku bangun pukul 06:00. Aku tidak tahu mengapa aku terbangun pukul enam. Menyalakan televisi. Ada dua laki-laki di situ, berbicara tentang pertanyaan itu. Dan di layar itu tertulis, 'Is Jesus the Son of God?' (Apakah Yesus Putra Elohim ?)."

SID: "Wow ...!."

NASIR: "Kebetulan? Saya tidak berpikir begitu. Itu adalah pertanyaan yang kuat yang ada di hati saya. Dan mereka berbicara bergantian. Dan mereka berbicara tentang bagaimana Elohim mengutus Putra-Nya untuk mati di kayu salib bagi dosa-dosa kita, karena kasih-Nya terhadap kita."

SID: "Sebagai seorang Muslim, apa artinya ini bagi kamu ? Ini sangat aneh."

NASIR: "Sebagai seorang Islam, saya diajarkan sepanjang hidup saya untuk tahu bahwa jika kamu ingin pergi ke Surga; perbuatan baik kamu harus melebihi perbuatan jahat / dosa. Dan itu hanya melalui perbuatan, satu-satunya pengecualian dari itu adalah dalam istilah Islam disebut Jihad. Jihad adalah ketika kamu mati untuk pembenaran kamu. Kamu mati untuk Tuhanmu. Dan di sini saya mendengar dua orang pria berbicara tentang tidak mati demi Elohim kamu, tetapi Elohim kamu (God / Allah) mati untuk kamu. Saya belum pernah mengalami kasih semacam itu dalam hidup saya. Dan saya berkata benarkah demikian? Benarkah demikian bahwa Elohim, BAPA, mengutus Yesus, Putra-Nya itu, untuk membayar harga dosa-dosa saya, atas segala sesuatu kesalahan yang telah saya lakukan? Ini semua baru bagi saya. Tapi itu menarik. Dan orang-orang ini berbicara bergantian, ya, Yesus adalah Putra Elohim, dan ya, itu di dokumentasikan bahwa Dia hidup di bumi, bahwa Dia menyembuhkan, dan bahwa Ia mati di kayu salib dan membayar harga bagi dosa-dosa seluruh umat manusia."

SID: "Jadi apa yang terjadi dengan penyakit mengerikan yang telah kamu miliki?"

NASIR: "Nah hari itu ketika program TV selesai, saya pergi berlutut. Mereka memimpin saya dalam doa. Saya meminta Yesus untuk menjadi Adonai (Lord/ Tuhan) dalam hidup saya. Saya menemukan sebuah foto yang menampakkan wajah saya sebelum sakit dan saya mulai berdoa kepada Yesus, “Bisakah Engkau membuat saya terlihat seperti ini lagi?” Saya terlihat berusia 75 tahun. Seluruh wajahku menua. Lima hari kemudian, saya bangun pukul lima pagi. Dokter pernah berkata (memberikan nasehat), 'Jangan menggaruk luka-luka itu. Mereka menular' Tapi saya melihat beberapa luka kering di bantalku. Jadi saya pasti telah menggaruk luka itu di tengah malam. Saya bangkit dari tempat tidur, berdiri di bawah shower, Sid, selama satu setengah jam. Setiap luka dari atas kepalaku, wajahku, telingaku, leherku, bahuku gugur, dan meninggalkan kulit merah seperti daging mentah. Dan dokter mengatakan saya akan memiliki bercak putih. Tapi seperti yang kamu lihat, tidak ada bercak. (Nasir menunjukkan mukanya)."

SID: "Tidak. Jadi apakah ada keraguan dalam pikiran kamu bahwa Elohim adalah Elohim Abraham, Ishak, dan Yakub, dan bahwa Yesus adalah Putra-Nya? Ada keraguan?"

NASIR: "Tidak diragukan sama sekali!"

SID: "Saya berkata kepadamu …"

NASIR: Saya adalah saksi hidup!

SID: "Saya yakin itu. (Berpaling kepada penonton.) Jadi akhir cerita Nasir. Dia menikahi rekannya, Anita. Mereka menikah dan punya banyak uang. Dan kemudian ada penurunan ekonomi. Mereka menghadapi krisis ekonomi. Mereka kehabisan uang. Dan kemudian istrinya menderita penyakit yang mematikan. Dan Nasir berpikir isterinya akan mati. Namun, Nasir telah membaca Alkitab sepanjang waktu ini dan ia memiliki berbagai macam kaset tentang penyembuhan, dan ia memutar kaset-kaset tersebut 24 / 7 (24 jam seminggu / non-stop) untuk Anita. Apa yang terjadi padanya ?"

NASIR: "Dia jatuh di luar sebuah mall. dia kejang katatonik 6 kali sehari. Mereka membawanya ke Rumah Sakit St. Michael, menempatkan 28 jarum di kepalanya, dinyatakan sebagai multiple sclerosis, dinyatakan bahwa dia akan cacat, memberi saya kateter dan kursi roda, RS berkata, 'Anda bawa dia pulang. Tidak ada yang bisa kita lakukan. Tidak ada pengobatan. Dia akan kehilangan sisa organ-organ tubuhnya.' Saya tahu satu ayat Alkitab dengan sangat baik: 'Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.' [Roma 10:17] Ketika dunia telah menyerah, lebih baik kamu datang kepada Yesus. Jadi saya dapatkan kaset sebanyak yang saya bisa tentang ayat-ayat penyembuhan, ayat-ayat Alkitab yang mengajarkan tentang penyembuhan, dan saya putar semua itu 24 jam sehari di samping tempat tidurnya. Sebelum saya melakukan itu, Sid, saya mengumpulkan semua teman saya, semua kerabat saya, semua tetangga saya yang tidak percaya seperti yang saya percayai, kemudian‘menendang’ mereka keluar dari rumah."

SID: "Sungguhkah?"

NASIR: "Dia tidak membutuhkan simpati. Dia tidak membutuhkan cokelat. Dia tidak membutuhkan bunga-bunga. Dia membutuhkan Firman Allah; 24/7, selama dua tahun berturut-turut."

SID: "Dan kamu mendapatkan itu, juga. Ini akan masuk ke kamu."

NASIR: "Ya, kami berdua mendengarkan Firman 24/7. Firman masuk kedalam karena iman tidak datang dengan cara lain, tapi melalui pendengaran. Jadi dia mendengar Firman, mendengar Firman, mendengar Firman, membangun imannya. Tunggu sebentar, 2000 tahun yang lalu, Yesus membawa setiap penyakit, termasuk multiple sclerosis. Dan jika Dia (Yesus) telah membawanya, mengapa dia (Anita) membawa sekarang? Dia (Anita -termasuk kamu dan saya) harus mendapatkan pewahyuan tersebut, dan ketika Firman meledak di dalam dirinya, sekarang kita mulai melihat dia menjadi lebih baik dan lebih baik."

SID: "Apakah itu telah meledak di dalam kamu, juga?"

NASIR: "Benar sekali."

SID: "Kamu tahu pasti dia akan sembuh?"

NASIR: "Saya tahu pasti bahwa jika sesuatu bisa menyembuhkan dia, itu pastilah ada dari Firman Elohim."

SID: "Oke. Jadi dia akan sembuh dan Nasir datang kembali, dan semuanya menjad indah kembali, dan penyakit itu berusaha untuk kembali. Apa yang terjadi ketika penyakit yang akan membunuhmu, kamu sembuh dan senang, dan kamu bersukacita, dan semua orang senang, dan semuanya datang kembali; semuanya indah dan kemudian datang penyakit. Apa nama penyakit tersebut?"

NASIR: "Multiple sclerosis (MS) untuk Anita dan shingles (herpes zoster) bagi saya."

SID: "Apa yang kamu lakukan? Apakah kamu berkata 'saya kira itu tidak bekerja? Aku tidak tahu'. Apa yang kamu lakukan?"

NASIR: "Itu akan menjadi reaksi yang normal. Perbedaannya adalah bahwa dengan Anita, ia mendengarkan Firman selama dua tahun berturut-turut, dan saya mendengarkan bersama dia Firman itu selama dua tahun berturut-turut. Dan ketika Anda memiliki banyak Firman Anda, Anda menyadari bahwa Yeshua telah membawa setiap sickness dan setiap deaseas. Jadi ketika perasaan kesemutan mulai datang kembali pada saya dengan shingles, aku segera menyadari, tunggu sebentar, ini shingles kembali atau ini perasaan kesemutan? Dan respon itu ternyata adalah perasaan kesemutan. Ini adalah gejala; hal yang sama dengan istri saya."

SID: "Jadi jelaskan hal ini."

NASIR: "Baik, dengan dia (Anita), hal yang sama terjadi. Gejala-gejala MS mencoba untuk kembali. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa shingles akan ada di tubuh saya selama sisa hidup saya. Sedikit stres dan itu akan meletus lagi. Yah aku sudah stres 10 kali lebih dan itu tidak pernah bisa meletus karena saya sudah bisa mengatasi gejala-gejala-nya. Sama dengan MS, oh ya, dia baik-baik saja sekarang, tapi MS akan berada di tubuhnya selama sisa hidupnya. Tidaklah demikian. Gejala-gejala telah kembali. Tapi kita telah mampu mengindentifikasi perbedaan antara gejala dan penyakit itu. Umumnya orang Kristen, apa yang terjadi adalah bahwa gejala datang kembali dan segera responnya adalah, 'Yah saya tidak sembuh, atau saya telah sembuh dan saya kehilangan itu.' "

SID: "Sekarang saya ingat beberapa tahun yang lalu, seorang muda Yahudi yang beriman datang kepada saya dan dia tidak membutuhkan kacamatanya lagi. Dia berdoa dan matanya normal. Hari berikutnya, ia membutuhkan kacamatanya. Dia berkata, 'Sid, apa yang terjadi?' Dan aku berkata, 'Saya tidak tahu.' Hari ini, aku tahu. Tetapi pada waktu itu saya katakan, saya tidak tahu. Jadi apa yang kamu lakukan ketika gejala itu kembali kepada dirimu ?"

NASIR: "Pertama, kita harus mengidentifikasi itu adalah gejala. Kedua, kita harus menghadapinya dengan nama Yesus, dan otoritas yang telah diberikan kepada kita oleh Adonai (Tuhan), Yesus Kristus. Menggunakan Nama dan menggunakan wewenang, kita mulai menghardik gejala tersebut, dan tidak membuka mulut kita dan mengakui penyakit tersebut. Sebab pada saat kita membuka mulut kita dan mengakui penyakit tersebut, kita membuka pintu untuk penyakit itu datang kembali. Dan kita katakan, tidak, kita tidak akan kesana. Ini adalah gejala dan kita akan menghadapi itu sebagai gejala. Kadang-kadang orang mendapatkan sakit kepala dan mereka berpikir, penyakit saya adalah sakit kepala. Biasanya, tidak. Sakit kepala adalah akibat dari sesuatu yang lain yang sedang terjadi, dan mereka tidak pernah berurusan dengan akarnya. Yah kami sudah berurusan dengan akarnya, yang adalah penyakit. Kami tidak akan berurusan dengan itu lagi. Yesus telah membawa yang satu tersebut. Sekarang kami berurusan dengan gejala. Dan setiap kali gejala datang, kami mampu mengambil pikiran itu dan menawannya pada ketaatan kepada Kristus [2 Kor 10:5], nomor satu. Nomor dua, kita dapat menggunakan otoritas orang percaya yang Yesus telah berikan kepada kita dan (melalui) nama yang di atas segala nama (yakni Yeshua, Yahshua, Yesus), mengusir setiap gejala." [Kis 4:12; Fil 2:9-10; Wah 19:16].

SID: "Kamu tahu itu adalah begitu indah. Saya berharap semua orang mengerti ini. Tapi apa yang terjadi ketika saudara kamu, yang kamu kasihi, yang adalah orang Islam, mati dan berada di kamar mayat, di negara lain? Apa yang terjadi padamu, Nasir?"

NASIR: "Saudaraku, ia meninggal di Rs Westminster, kota London, Inggris. Mereka mengambil mayatnya ke kamar mayat. Saya mendapat panggilan telepon. Saya dan istri saya, kami mulai berdoa, karena kita tahu ke mana dia pergi. Kita tahu persis ke mana dia pergi. Dan kami mulai berdoa, berdoa, berdoa. Dan setelah beberapa jam berdoa, saya mendapat telepon bahwa ia kembali hidup di kamar mayat."

SID: "Aku ingin tahu apa yang mereka pikir. Dapatkah kamu membayangkan adegan itu? Maksudku, aku dapat membayangkannya."

NASIR: "Dan mereka membawanya kembali ke unit perawatan intensif. Dan saya terbang ke Inggris, berdoa dan menumpangkan tangan atasnya. Dan dia keluar dari komanya, memberikan hidupnya kepada Yeshua, dan menggambarkan apa yang dia telah lihat. Surga adalah nyata, tetapi Sid, neraka itu nyata juga."

SID: "Apa yang dia lihat?"

NASIR: "Dia melihat kebawah kepada dirinya sendiri dan ia melihat para dokter mencoba untuk menghidupkan kembali jantungnya, karena jantungnya telah berhenti berdetak. Lalu ia melihat mereka menyerah dan menutupi dia dengan selimut. Dia melihat mereka menatap ke bawah. Mereka mengambil mayatnya ke lift turun ke basement, ke kamar mayat. Lalu dirinya jatuh di tempat yang sangat gelap. Dan ada makhluk di sana, makhluk-mahluk jelek. Dia sulit untuk menggambarkan karena ia takut dengan mereka. Kemudian ia jatuh ke lubang yang gelap, ia melihat ke atas dan ia melihat salib. Ini adalah apa yang dia jelaskan kepada saya. Aku berkata, 'Kamu melihat Yeshua di kayu salib.' Dia berkata, 'Tidak, tidak. Saya melihat diriku sendiri pada kayu salib tersebut.' Saya mengatakan, 'apa?' Dia berkata, 'Itu adalah hal paling mengerikan yang pernah kulihat dalam hidupku saya tidak pernah ingin melihat itu lagi.' Saya berkata, 'Kamu layak untuk berada di salib karena upah dosa adalah kematian kecuali jika kamu menerima bahwa Yeshua pergi ke salib untuk dosa-dosa kamu.' Dan ia memberikan hidupnya untuk Kristus."

SID: "Apa yang dia pikirkan ketika dia melihat makhluk-makhluk di lubang ini?"

NASIR: "Dia membatu. Dia benar-benar membatu, ketakutan. Dia penuh rasa takut. Dia bahkan tidak mau membicarakannya, Sid. Ketika ia berbicara tentang hal itu, matanya menjadi besar dan rasanya seperti, 'Saya tidak ingin berbicara tentang hal itu aku tidak ingin untuk berpikir tentang hal ini.' Neraka adalah nyata."

SID: "Saya menyukai semangat kamu miliki ketika kamu mengajarkan tentang penyembuhan. Jawablah pertanyaan ini. Saya berdoa bagi banyak orang. Saya meletakkan tangan saya pada mereka. Saya merasakan kehadiran Elohim keluar dari saya ke mereka, dan saya berkata kalian telah disembuhkan. Dan beberapa minggu kemudian, mereka datang kembali dan mereka berkata, 'Saya tidak sembuh.' Apa yang terjadi? Kesembuhan itu telah masuk ke mereka. Aku tahu itu telah masuk ke mereka!"

NASIR: "Ada beberapa penyebab yang bisa menghentikannya [menghentikan kesembuhan tersebut]. Nomor satu, urapan pada kamu dan kamu masih dapat tetap sakit jika kamu tidak percaya bahwa urapan ada pada dirimu. Banyak kali kami berdoa bagi orang-orang maju kedepan untuk penyembuhan dan mereka tidak jatuh. Kemudian mereka mengatakan, 'yah saya tidak jatuh, jadi saya tidak mendapatkan itu, atau saya tidak merasa, maka saya tidak mendapatkannya.' Tidak ada catatan bahwa siapa pun merasakan apa-apa. Bahkan wanita dengan masalah pendarahan hanya merasakan darah mengering. Ia tidak mengatakan ia merasakan urapan. Yesus merasakan urapan mengalir keluar (dari diri-Nya), tetapi tidak dikatakan bahwa wanita itu merasakan urapan. Jadi mereka tidak merasakan sesuatu? Atau inilah yang paling umum. Mereka datang dengan penyakit dan itu masih pada mereka ketika mereka pergi. Dan mereka berkata, 'Aku tidak mendapatkan.' Tidak, tidak. Beberapa orang disembuhkan seketika dalam Alkitab. Tetapi beberapa orang disembuhkan saat mereka berjalan. Beberapa orang yang sembuh dalam waktu satu jam. Jadi ada penyembuhan progresif dan ada penyembuhan instan. Kasus saya adalah instan. Istri saya memerlukan dua tahun. Tidak peduli apakah itu cepat atau progresif. Dia (Anita) disembuhkan. Jadi kamu dapat memiliki urapan penyembuhan di dalam kamu, yang adalah apa yang kamu lakukan ketika kamu meletakkan tangan pada mereka, dan mereka tidak mengakui bahwa urapan itu di dalam mereka dan mereka sedang disembuhkan."

Sumber:
kesaksian-life, senjatarohani.

SID: "(Kepada penonton:) saudara-saudara tahu, Nasir telah mengatakan sesuatu yang sangat penting. Tidak peduli apakah engkau merasa itu atau tidak. Saudaranya telah melihat neraka. Dia melihat lubang ini, monster-monster mengerikan, dan ia menjadikan Yesus sebagai Juruselamatnya. Jika orang Islam ini dengan latar belakang yang sangat kuat telah dapat percaya kepada Yesus, engkau tentunya bisa melakukannya itu sekarang ini juga. Jika kamu percaya bahwa Yeshua mati untuk dosa-dosa kamu, setiap hal buruk yang pernah saudara lakukan, Dia telah meninggal untuk semua itu. Dan katakan kepada Dia bahwa kamu minta maaf untuk dosa-dosa yang telah saudara lakukan. Itu telah dicuci-Nya dan mintalah Yeshua untuk datang dan tinggal dalam diri saudara, dan ada sebagai Adonai / Tuhan dari kehidupan suudara. Jika saudara akan melakukan itu sekarang, saudara akan tahu bahwa saudara akan pergi ke Surga. Tidak mudah-mudahan. Saudara akan tahu. Mengetahui jauh lebih baik."

Catatan :

Abu Bakr Siddiq adalah penerus resmi kepemimpinan umat Islam setelah kematian nabi Muhammad, ia disebut sebagai kalip I (632-634). Abu Bakr, melalui anjuran Umar (kalip II, 634-644), memerintahkan Zayd ibn Thabit untuk mengumpulkan perkataan nabi Muhammad yang tertulis maupun dalam ingatan para pengikutnya untuk disusun menjadi sebuah kitab dikenal sebagai Kuran. Versi sejarah lainnya berkata kalip III Uthman (644-656) lah yang menyuruh Zayd ibn Thabit bertugas untuk proyek tersebut. The Origins of the Qur’an. Kalip (bahasa Arab) artinya penerus atau successor.
  • "Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. ” (Roma 10:7).
  • Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6).
Salam kasih dan persahabatan. Salam semangat dan kompak selalu. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Share it:

Islam

Post A Comment:

0 comments: