About

About
Tuaian Akhir Zaman

Total Pageviews


Aku Telah Melihat Yesus - Lydia


Share it:

Tiba-tiba aku melihat Tuhan, dan dia berkata : “Hanya Akulah Kebenaran”, “Inilah Kebenaran itu”. Ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat tubuhku rebah dilantai dan ada dua orang wanita memegangi aku. Mereka mengatakan : ‘Kamu tidak gila’. Kamipun melihat Dia. Kasih Tuhan melindungiku di siang itu.
  • Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." - Ibrani 8:12
  • Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. - Matius 6:14
Kesaksian Lidya. Aku telah melihat Yesus. Shallom, begini kisahnya :
Saya dilahirkan sebagai seorang Muslim. Semua teman didalam lingkunganku adalah kaum Muslim. Saya dilahirkan di suatu negara Muslim. Saya dilahirkan didalam suatu keluarga Muslim yang taat. Dan saya menjalankan ajaran Islam dengan taat. Jika bulan Ramadhan tiba, ibuku melaksanakan puasa hingga selama 40 hari dan mereka melakukan apapun tata cara-nya. Aku ingat melaksanakan puasa pada saat saya berusia 5 tahun. Kami bangun jam 4 pagi dan melakukan Sholat bersama-sama. Bagi kami Allah [Alloh] adalah Maha Kuasa dan Pencipta Segala sesuatunya. Dia melihatku apapun yang aku lakukan. Kelak ada hari penghakiman terhadap apa yang telah aku lakukan. Dia akan menghitung berapa banyak dosa yang telah aku perbuat dan aku akan menerima Penghukuman-Nya. Kemudian aku tumbuh menjadi seorang Muslim yang baik, dan mempraktekkan di sekolah, dimanapun aku berada. Aku adalah seorang yang sangat taat kepada ajaran Islam. Saya siap mati membela Islam, karena di negaraku saat ini dalam kondisi mencekam. Waktu itu aku masih muda dan Aku menjadi sukarelawan dalam membela Islam. Bahkan aku dibiarkan berada dalam barisan terdepan. Aku percaya bahwa ini adalah satu-satunya sistem yang benar. Aku sangat meyakini hal ini. Aku siap membunuh dan mati untuk Iman itu.

Aku paling tua diantara semua saudara-saudaraku dan selalu menjadi pemimpin. Aku sangat keras kepala dan pemberani. Aku sangat yakin dengan apa yang kupercayai dan aku sangat menghormati apa yang aku percayai ini. Itulah alasan yang mendorong aku untuk maju dalam keimanan kepada Islam. Aku telah mencapai titik level tertinggi pada Iman itu dimana aku dapat melihat apapun yang terjadi. Mereka katakan itulah Islam. Tetapi ketika Tuhan merubah dan membawaku masuk kedalam pergaulan masyarakat dan mengetahui Islam sebenarnya, Hal ini tidak sesuai dengan hatiku, terhadap apa yang aku percayai. Lalu aku memutuskan untuk meninggalkan negaraku. Aku meninggalkan negaraku dengan berbagai alasan.

Aku mulai mencari siapa sebenarnya Tuhan yang merupakan pemilik dari segala sesuatu ini. Aku mencintai Tuhan karena aku lahir dan tumbuh dalam mencintai-Nya. Tapi aku melihat apa yang telah mereka nyatakan sebagai “Iman-ku !”. Keyakinan Iman ini tidak sesuai. Aku tidak dapat percaya kepada Tuhan yang berkata : “Bunuhlah sesamamu”. Ini adalah sesuatu yang tidak adil. Aku katakan : Hal ini tidak mungkin terjadi. Aku tidak akan menyembah Tuhan yang seperti ini. Aku tidak ingin melihat temanku, sahabatku ataupun orang terdekatku mati terbunuh hanya karena mereka telah melawan atau tidak menerima agama ini. Mereka punya kepercayaan yang berbeda. Mereka dibunuh di usia 14-15 tahun dalam pembunuhan yang misterius. Lalu aku katakan kepada diriku : Inikah yang kupercaya ? Tidak !, ini benar-benar ajaran bodoh, karena orang berkata kepada saya : Semua orang percaya kepada Tuhan karena mereka butuh sesuatu untuk bergantung.

Saya sempat berpikir, mungkin mereka benar, karena saya telah melakukan apapun untuk menyenangkan Tuhan, tapi aku tidak merasakan apa-apa, aku masih punya kesepian dan kesepian itu ada didalam hatiku, malahan aku punya pertanyaan tapi tidak menemukan jawabannya. Aku haus dan lapar, tetapi tidak satupun dari mereka bisa membuatku nyaman. Mungkin mereka benar, dan mungkin juga karena kepribadianku lemah. Aku hanya ingin mencari sesuatu untuk “bersandar”. Aku hanya ingin melihat sebab akibat dari semua misteri ini. Tapi akhirnya aku tidak mampu untuk melanjutkan melakukan itu. Aku seperti tersiksa pada kondisi yang terjadi pada diriku. Aku katakan ‘ya Tuhan, aku sungguh lelah dengan semua ini’. Aku tinggalkan semua kesesakan ini sendirian. Aku benar-benar bimbang.

Pada hari itu sedang hujan. Sepertinya keadaan benar-benar memaksa. Waktu itu aku sedang berjalan keluar. Aku sangat sedih. Lalu aku pergi keluar dan melihat seorang pria sedang mabuk [drugs]. ‘Kamu sering datang kesini ?’ – Aku mulai berbicara kepadanya. Kemudian dia berkata kepadaku : ‘Apakah kamu suka menari ?’. Kemudian aku menjawab : ‘ya tentu saja, aku sangat suka menari’. Lalu si pria itu berkata : ‘Kamu lihat gereja itu ?’. Aku menjawab : ‘Apakah itu gereja ?’. Dia menyahut : ‘Ya, itu gereja’. Aku pikir itu bukanlah suatu gereja karena tidak terlihat seperti gereja. Kemudian dia berkata : ‘Ya, itu gereja’. Mereka menari setiap waktu [sering] dan aku merasa lahir kembali didalam gereja. Tak seorangpun mengajarkan ini kepadaku. Aku mencari suasana ini hampir selama 12 tahun, tapi tak seorangpun menyebutkan kepadaku. Ini baik sekali, dan kemudian aku bergabung disana. Setiap orang melakukan penyembahan. Tak ada patung dan tidak ada apa-apa disana. Ini seperti ruang pertemuan, orang-orang hanya menari dan menyanyi dan pendetanya – pun tidak memakai seragam atau menggunakan bahasa lain, juga tidak ada lilin. Disana semua serba menyenangkan dan luar biasa, karena aku senang menari dan menyanyi.

Lalu aku kembali pulang kerumah. Aku tidak bermaksud kembali ke tempat [gereja] itu, seperti berpikir apakah ini sesuatu yang baru. Tapi pendeta mengatakan kepada saya, pada hari rabu nanti ada ibadah doa untuk penyembuhan dan lain sebagainya. Pada hari rabu itu saya bingung mau berangkat atau tidak. Seakan akan ada yang menahan saya untuk pergi kesana. Apa perlunya saya pergi ke acara itu pada hari rabu. Sebab yang kutahu hari minggu adalah hari ibadah yang lazim. Adakah ibadah gereja di hari Rabu ? itu adalah kedua kali didalam beberapa minggu berikutnya. Aku berlutut dan menangis sejadinya dan kukatakan : Jika Engaku ada tunjukkan kebenaran itu, maksudku apa arti kebenaran itu sesungguhnya. Aku sangat lelah. Sepanjang hidupku aku tidak tahu kebenaran yang sesungguhnya.

Disana aku mendapatkan perubahan. Ada kekuatan supernatural. Aku tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya bisa berteriak-teriak sambil histeris, tubuhku bergetar, seakan darah didalam tubuhku mengalir kencang ke seluruh bagian tubuhku. Ini kejadian yang supernatural. Hal ini benar-benar kejadian yang nyata. Tiba-tiba aku melihat Tuhan, dan dia berkata : “Hanya Akulah Kebenaran”, “Inilah Kebenaran itu”. Ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat tubuhku rebah dilantai dan ada dua orang wanita memegangi aku. Mereka mengatakan : ‘Kamu tidak gila’. Kamipun melihat Dia. Kasih Tuhan melindungiku di siang itu.

Aku mengalami Shock selama seminggu. Apa yang sedang terjadi ? Aku telah menuju kemana ? Setelah itu aku mendapat serangan yang dahsyat. Perlu waktu dua tahun bagiku untuk mendapatkan babtisan air. Sejak itu aku tidak pernah merasa kesepian lagi. Aku tidak pernah sendiri, Sama sekali tidak pernah sendiri. Aku selalu tahu dan memiliki hasrat yang baik. Sepertinya sekarang ini aku memiliki perlindungan yang indah. Aku hampir tidak dapat menggambarkan suka-citaku. Bahwa Yesus telah membayar dosa-dosaku. Ini sangat luar biasa. Hal ini lebih dari cukup buatku untuk memiliki sukacita setiap hari, dalam pekerjaan, dan lain sebagainya.

Luar biasa, Dia kirimkan darah-Nya untuk aku, untuk dosa-dosa aku. Hidupku terasa lebih bersinar dan penuh sukacita. Dan kukatakan kepada saudara “Aku telah melihat Dia”. Aku tidak akan kembali lagi kepada Islam. Aku melihat Dia dengan mataku sendiri. Apapun yang terjadi aku tidak akan kembali kepada Islam. Ketika kita tidak memiliki Yesus Kristus didalam kehidupan kita akan berjalan di kegelapan tanpa tahu sebabnya. Sebab bagaimana kita bisa tahu jalan Kebenaran jika kita hidup dalam Kegelapan. Dengan membuka mata, kita mampu mengetahui apa yang terjadi. Tapi jika kita didalam kegelapan, bagaimana kita membuka mata dan mengetahui apa yang terjadi, bagaimana bisa ? Ketika kita menerima Yesus Kristus, kita akan menerima cahaya. Inilah yang dinamakan Kebebasan. Kita akan terbebas dalam belenggu apapun. Jika saudara adalah seorang Kristen, saudara tidak perlu kuatir apapun juga. Karena Dia mengubah hidupku, hidup kita. Aku tidak punya ketakutan lagi. Aku tidak dapat menjadi kuatir akan apapun juga. Ada banyak noda-noda hitam diubah menjadi terang dan bersinar.

Banyak sekali pertanyaan dimana mereka bisa menjawabnya. Apa tujuan kita dilahirkan ? Mengepa hidupku seperti itu ? Mengapa orang tuaku seperti ini ? Mengapa aku memiliki warna kulit seperti ini ? Mengapa aku dilahirkan di negara ini ? Semua ada jawabannya. Kita akan menemukan semua jawabannya. Tuhan telah menyatakan kepada kita bahwa Perkataan-Nya benar. Jika kita tidak memiliki Yesus, kita tidak akan dapat mengampuni orang dan kepahitan ini akan terus bertumbuh didalam jiwa kita. Kita akan berkata : ‘Ini sangat sulit, aku tidak akan mampu memaafkan orang itu !’. Dia telah membuat hidupku berantakan. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan “Kalau kamu tidak melakukannya [memaafkan], bagaimana Bapa mengampuni kamu ?”. Oh tidak, aku ingin supaya Bapa juga mengampuni aku. Setelah aku sadar dan melakukannya, Tuhan memberi aku kekuatan dan Dia memenuhi kekosongan hatiku dengan cinta kasih. Hal ini sangat indah.

Matius 5:44 - Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Matius 15:18–19 = (18) Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. (19) Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Semua pikiran jahat berasal dari setan, tetapi Yesus mengajarkan kasihilah sesama manusia. Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan tetap saling mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya.

Sumber :
Lidya ex Muslim bertemu Yesus - teks ind

Aku menemukan hal yang luar biasa dalam Iman ini. Jika kita mampu mengasihi semua orang, maksudku, jika seseorang melakukan kejahatan kepadamu, itu pasti menyakitkan saudara. Jika saudara melihat mereka seperti ini, perlakukan mereka dengan penuh kasih sayang, berbuat baiklah kepada mereka. Hal itu akan mengubahkan mereka juga. Ini mungkin akan menciptakan hubungan sosial yang berbeda, dan juga akan merubah secara keseluruhan kehidupan kita, dan akan mengubah secara keseluruhan gaya hidup kita, merubah cara pandang kita tentang kebersamaan universal. Segala sesuatu menjadi pertanda. Bagiku hal ini adalah hal yang luar biasa.
----- Demikian Lidya mengakhiri kesaksiannya. Amen.

Salam perdamaian bagi seluruh umat manusia. Damai di bumi dan damai di Surga. Tetap semangat menjalani kehidupan ini sehari-hari, ada pengharapan dan ampunan didalam Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus (sebagian menyebutnya Isa Alaihissalam) akan selalu memberkati dan menguatkan kita semua-nya. Ya dan Amen.

Share it:

Islam

Post A Comment:

0 comments: