"Big Al adalah seorang mantan sersan angkatan bersenjata. Dia saya panggil War Lord. Dan kapanpun kita menginginkan sesuatu yang harus dibereskan, Al merupakan orang yang akan kita minta bantuannya" Al menciptakan banyak musuh. Dan akhirnya menjadi kecanduan heroin.
Alfonso Aceves - A Real Gangster (The Mongols) Testimony. Kesaksian seorang gangster sejati. Shalom, begini kisahnya :
Alfonso Aceves pada saat itu masih umur belasan tahun, dimana dia kecanduan akan kekerasan.
Alfonso : "Pada saat itu saya berusia sekitar 19-20 tahun, melakukan kejahatan ,menjual narkoba, hal itu merupakan suatu kesenangan yang aku selalu inginkan. Yang aku harus lakukan. Kemudian muncul perang vietnam, saya ingin pergi karena mereka akan membayar aku untuk membunuh manusia. Saya akan mendapatkan uang untuk sesuatu yang sangat saya inginkan."
Alfonso melakukan tugas negara di Vietnam sebanyak dua kali sebagai penerjun pada kesatuan 101. Ketika masa tugasnya selesai, dia kembali ke kampung halaman.
Alfonso : "Saya bertanya kepada diri saya, apa yang akan saya lakukan setelah perang usai ? Pada saat didalam pesawat pada perjalanan pulang saya berpikir untuk masuk kuliah dan mulai mengubah hidupku. Hal itu yang tidak saya dapatkan."
Setelah beberapa kasus pelanggaran hukum, Alfonso dan beberapa teman-nya mendirikan suatu kelompok sepeda motor yang bernama The Mongols.
Alfonso : "Saya memulai mendirikan perkumpulan The Mongols dengan teman saya berjumlah 10 orang termasuk saya. Dan setiap kali kita bepergian ada yang melakukan uji nyali dengan kami dan kami akan berkelahi. Kemudian klub kami mulai bertumbuh menjadi besar. Sampai pada akhirnya aku menjadi terkenal dikalangan mereka. Saya dikenal dikarenakan banyaknya perkelahian yang telah saya lalui. Juga banyak hal-hal lain yang aku lakukan kepada orang lain."
Andy Holguin (Mantan The Mongols) : "Big Al adalah seorang mantan sersan angkatan bersenjata. Dia saya panggil War Lord. Dan kapanpun kita menginginkan sesuatu yang harus dibereskan, Al merupakan orang yang akan kita minta bantuannya"
Al : "Kita pikir kita hidup didalam impian. Semua hal ini yang dilakukan, setiap orang begitu takut dan tidak mengucapkan sesuatupun. Kemudian saya mengambil senjata, Dan saya melakukan banyak hal bagi orang lain yang mempunyai piutang kepada orang lain, maka saya akan menagihnya (seperti debt collector). "
Al menciptakan banyak musuh. Dan akhirnya menjadi kecanduan heroin. Kemudian Al menikah dengan seorang perempuan yang benama Lorraine Aceves.
Lorraine Aceves : "Saya mempunyai enam anak dan Al menikahiku dengan enam anak-ku itu, Al mengatakan kepadaku 'Saya akan mencukupi kebutuhan mereka semuanya.' Semuanya akan baik-baik saja."
Kecanduan Al semakin menjadi-jadi. Dia membutuhkan uang untuk membeli obat-obatan. Dan kemudian dia mulai menerima pekerjaan yang lebih besar.
Al : "Saya membutuhkan narkoba, maka dari itu saya melakukan banyak hal. Dan aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang, meskipun dengan meledakkan suatu tempat. Tentunya sesuai dengan harga yang saya tawarkan."
Lorraine : "Saya semakin lama semakin kuatir. Apakah dia akan mendapatkan masalah, meninggal, karena dia pergi ke berbagai tempat, seperti Mexico, dan lain sebagainya. Dan saya sering memikirkan apakah dia akan pulang kerumah. Atau akankah ada panggilan telepon dari seseorang yang mengatakan dia meninggal."
Ketika mereka mengalami kesulitan keuangan, maka mereka membutuhkan tempat untuk tinggal menetap. Maka keluarga membawa keluarga Al ke rumah mereka. Dan saudara mereka menawarkan sesuatu.
Al : "Dia mengatakan ada suatu hal, yaitu kita akan membaca Alkitab (Scripture - Firman Tuhan) setiap hari ketika saya pulang rumah. Saya sebelumnya tidak tahu Firman Tuhan."
Al kemudian secara rutin membaca Alkitab, keingintahuan semakin bertambah besar.
Al : "Suatu hari dia membawa seseorang. Dan orang itu mulai membicarakan tentang keselamatan. Dia mengatakan 'Apakah kamu ingin selamat ? Apakah kamu ingin dosamu dimaafkan ?' Dan saya berkata kepada dirinya 'KAMU TIDAK TAHU KEPADA SIAPA KAMU BICARA'. Akan tetapi dia mengatakan 'ya, saya tidak tahu, tetapi Tuhan mati di kayu salib untuk kamu'. Kemudian aku menerima Tuhan sang juruselamat. "
Akan tetapi setelah menerima Tuhan sang juruselamat tidak membuat hidup Al menjadi mudah. Al akhirnya dipenjara karena terbukti merencanakan suatu serangan bom.
Lorraine : "Dia keluar dari penjara, dan kami menemuinya di bandar udara. Saya dan keluarga saya takut karena kami tidak tahu dia akan melakukan apa berikutnya. Dan ketika dia sampai dirumah, sedikit ada suatu kecanggungan, akan tetapi kemudian dia mengatakan 'Kita akan kembali ke gereja, saya tidak mau hidup seperti itu lagi. Saya mau tetap tinggal didalam Tuhan.' "
Kemudian Al pergi ke rumah teman kristennya dan membuang semua kebiasaan buruk kecanduannya.
Al : "Orang itu begitu baik, dan ia memberi kekuatan untuk tetap tinggal. Ketika saya mulai lari dan terjatuh, Tuhan begitu bagus, saya tetap tinggal dalam Tuhan dan menbuang kebiasaan burukku."
Kemudian Al mulai bekerja di rumah teman-nya itu. Setiap orang disekitar Al mengetahui perubahan didalam diri Al, terutama Andy, teman dari perkumpulan Mongol dimasa lalu. Andy kemudian juga menjadi Kristen.
Andy : "Adalah suatu hal yang luar biasa untuk melihat perubahan. Karena Al itu bagi saya dulunya adalah seorang yang garang. Dan sekarang suaranya berubah, sekarang dia begitu punya welas kasih kepada orang lain. Sangat sensitif kepada Roh Kudus dan kepada kebutuhan sesama manusia."
Sumber :
http://www.reporternews.com/news/local-news/gang-member-turned-minister-fights-hate-with
http://www.foursquare.org/mobile/news_article/from_motorcycle_warlord_to_godly_mentor_al_aceves
http://www.cbn.com/700club/features/amazing/al_aceves121508.aspx
Lorraine : "Saya bangga kepada ketetapan dirinya dimana dia (Al) mengatakan 'Saya akan mengikut Engkau Tuhan. Saya tahu Al adalah orang yang keras, dengan latar belakang yang dimilikinya dan apa saja yang telah dilaluinya. Dan membiayai anak-anakku, saya bangga kepadanya.' "
Al : "Tuhan mempunyai rencana didalam kehidupan-ku, Tidak masalah klub apa yang saudara telah masuki, tidak peduli situasi apapun yang saudara hadapi, Tuhan dapat menghilangkan itu semua. Kehidupanku telah berubah disebabkan oleh Yesus Kristus, bukan karena narkoba, bukan juga oleh program atau dokter, bukan juga oleh psikiater. Tuhan Yesus mengubah hidup saya seutuhnya, dari seorang yang dahulu menjadi seorang yang baru."
----- Demikian Alfonso Aceves mengakhiri kesaksiannya.
Alfonso Aceves - A Real Gangster (The Mongols) Testimony. Kesaksian seorang gangster sejati. Shalom, begini kisahnya :
Alfonso Aceves pada saat itu masih umur belasan tahun, dimana dia kecanduan akan kekerasan.
Alfonso : "Pada saat itu saya berusia sekitar 19-20 tahun, melakukan kejahatan ,menjual narkoba, hal itu merupakan suatu kesenangan yang aku selalu inginkan. Yang aku harus lakukan. Kemudian muncul perang vietnam, saya ingin pergi karena mereka akan membayar aku untuk membunuh manusia. Saya akan mendapatkan uang untuk sesuatu yang sangat saya inginkan."
Alfonso melakukan tugas negara di Vietnam sebanyak dua kali sebagai penerjun pada kesatuan 101. Ketika masa tugasnya selesai, dia kembali ke kampung halaman.
Alfonso : "Saya bertanya kepada diri saya, apa yang akan saya lakukan setelah perang usai ? Pada saat didalam pesawat pada perjalanan pulang saya berpikir untuk masuk kuliah dan mulai mengubah hidupku. Hal itu yang tidak saya dapatkan."
Setelah beberapa kasus pelanggaran hukum, Alfonso dan beberapa teman-nya mendirikan suatu kelompok sepeda motor yang bernama The Mongols.
Alfonso : "Saya memulai mendirikan perkumpulan The Mongols dengan teman saya berjumlah 10 orang termasuk saya. Dan setiap kali kita bepergian ada yang melakukan uji nyali dengan kami dan kami akan berkelahi. Kemudian klub kami mulai bertumbuh menjadi besar. Sampai pada akhirnya aku menjadi terkenal dikalangan mereka. Saya dikenal dikarenakan banyaknya perkelahian yang telah saya lalui. Juga banyak hal-hal lain yang aku lakukan kepada orang lain."
Andy Holguin (Mantan The Mongols) : "Big Al adalah seorang mantan sersan angkatan bersenjata. Dia saya panggil War Lord. Dan kapanpun kita menginginkan sesuatu yang harus dibereskan, Al merupakan orang yang akan kita minta bantuannya"
Al : "Kita pikir kita hidup didalam impian. Semua hal ini yang dilakukan, setiap orang begitu takut dan tidak mengucapkan sesuatupun. Kemudian saya mengambil senjata, Dan saya melakukan banyak hal bagi orang lain yang mempunyai piutang kepada orang lain, maka saya akan menagihnya (seperti debt collector). "
Al menciptakan banyak musuh. Dan akhirnya menjadi kecanduan heroin. Kemudian Al menikah dengan seorang perempuan yang benama Lorraine Aceves.
Lorraine Aceves : "Saya mempunyai enam anak dan Al menikahiku dengan enam anak-ku itu, Al mengatakan kepadaku 'Saya akan mencukupi kebutuhan mereka semuanya.' Semuanya akan baik-baik saja."
Kecanduan Al semakin menjadi-jadi. Dia membutuhkan uang untuk membeli obat-obatan. Dan kemudian dia mulai menerima pekerjaan yang lebih besar.
Al : "Saya membutuhkan narkoba, maka dari itu saya melakukan banyak hal. Dan aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang, meskipun dengan meledakkan suatu tempat. Tentunya sesuai dengan harga yang saya tawarkan."
Lorraine : "Saya semakin lama semakin kuatir. Apakah dia akan mendapatkan masalah, meninggal, karena dia pergi ke berbagai tempat, seperti Mexico, dan lain sebagainya. Dan saya sering memikirkan apakah dia akan pulang kerumah. Atau akankah ada panggilan telepon dari seseorang yang mengatakan dia meninggal."
Ketika mereka mengalami kesulitan keuangan, maka mereka membutuhkan tempat untuk tinggal menetap. Maka keluarga membawa keluarga Al ke rumah mereka. Dan saudara mereka menawarkan sesuatu.
Al : "Dia mengatakan ada suatu hal, yaitu kita akan membaca Alkitab (Scripture - Firman Tuhan) setiap hari ketika saya pulang rumah. Saya sebelumnya tidak tahu Firman Tuhan."
Al kemudian secara rutin membaca Alkitab, keingintahuan semakin bertambah besar.
Al : "Suatu hari dia membawa seseorang. Dan orang itu mulai membicarakan tentang keselamatan. Dia mengatakan 'Apakah kamu ingin selamat ? Apakah kamu ingin dosamu dimaafkan ?' Dan saya berkata kepada dirinya 'KAMU TIDAK TAHU KEPADA SIAPA KAMU BICARA'. Akan tetapi dia mengatakan 'ya, saya tidak tahu, tetapi Tuhan mati di kayu salib untuk kamu'. Kemudian aku menerima Tuhan sang juruselamat. "
Akan tetapi setelah menerima Tuhan sang juruselamat tidak membuat hidup Al menjadi mudah. Al akhirnya dipenjara karena terbukti merencanakan suatu serangan bom.
Lorraine : "Dia keluar dari penjara, dan kami menemuinya di bandar udara. Saya dan keluarga saya takut karena kami tidak tahu dia akan melakukan apa berikutnya. Dan ketika dia sampai dirumah, sedikit ada suatu kecanggungan, akan tetapi kemudian dia mengatakan 'Kita akan kembali ke gereja, saya tidak mau hidup seperti itu lagi. Saya mau tetap tinggal didalam Tuhan.' "
Kemudian Al pergi ke rumah teman kristennya dan membuang semua kebiasaan buruk kecanduannya.
Al : "Orang itu begitu baik, dan ia memberi kekuatan untuk tetap tinggal. Ketika saya mulai lari dan terjatuh, Tuhan begitu bagus, saya tetap tinggal dalam Tuhan dan menbuang kebiasaan burukku."
Kemudian Al mulai bekerja di rumah teman-nya itu. Setiap orang disekitar Al mengetahui perubahan didalam diri Al, terutama Andy, teman dari perkumpulan Mongol dimasa lalu. Andy kemudian juga menjadi Kristen.
Andy : "Adalah suatu hal yang luar biasa untuk melihat perubahan. Karena Al itu bagi saya dulunya adalah seorang yang garang. Dan sekarang suaranya berubah, sekarang dia begitu punya welas kasih kepada orang lain. Sangat sensitif kepada Roh Kudus dan kepada kebutuhan sesama manusia."
Sumber :
http://www.reporternews.com/news/local-news/gang-member-turned-minister-fights-hate-with
http://www.foursquare.org/mobile/news_article/from_motorcycle_warlord_to_godly_mentor_al_aceves
http://www.cbn.com/700club/features/amazing/al_aceves121508.aspx
Lorraine : "Saya bangga kepada ketetapan dirinya dimana dia (Al) mengatakan 'Saya akan mengikut Engkau Tuhan. Saya tahu Al adalah orang yang keras, dengan latar belakang yang dimilikinya dan apa saja yang telah dilaluinya. Dan membiayai anak-anakku, saya bangga kepadanya.' "
Al : "Tuhan mempunyai rencana didalam kehidupan-ku, Tidak masalah klub apa yang saudara telah masuki, tidak peduli situasi apapun yang saudara hadapi, Tuhan dapat menghilangkan itu semua. Kehidupanku telah berubah disebabkan oleh Yesus Kristus, bukan karena narkoba, bukan juga oleh program atau dokter, bukan juga oleh psikiater. Tuhan Yesus mengubah hidup saya seutuhnya, dari seorang yang dahulu menjadi seorang yang baru."
----- Demikian Alfonso Aceves mengakhiri kesaksiannya.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11 : 28).Salam damai dan persahabatan. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Salam semangat. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin.
Post A Comment:
0 comments: