Aku tahu ada begitu banyak keputus-asa-an dan ketakutan, tapi aku mau berkata bahwa ada harapan didalam Yesus Kristus. Disaat aku memikirkan mereka, aku berpikir betapa hausnya mereka dan betapa laparnya mereka untuk buku ini, Alkitab. Jika setiap mereka mempunyai Alkitab ini, aku berpikir mereka bisa merubah dunia, bukan hanya Iran. Buku ini perlu dibawa oleh setiap tangan - untuk rakyat Iran yang haus akan Firman. Mungkin ini akan diberikan kepada keluarga dan mereka akan menyebarkannya disekeliling teman-temannya
Kesaksian Ladan - dari kegelapan Islam menuju terang Kristus. Iranian Testimony. Perjuangan berat ex Muslimah pengikut Yesus di Iran | Ladan. Shalom, begini kisah Ladan :
Ladan :
"Namaku Ladan, aku terlahir di Iran dari keluarga Muslim. Di Iran dianggap illegal jika menjadi pengikut Kristus (didalam Al-Quran disebut Isa-AlMasih / Isa AS). Sebagai seorang yang beragama Islam untuk memiliki Alkitab, memberi Alkitab, atau menyebarkan kepercayaan lain dianggap sebagai kriminal."
Pada bulan Oktober 2010, pemimpin tertinggi Iran membuat pernyataan dan berkata : 'Gereja rumahan adalah musuh Iran'. Seraya menghadiri gereja rumahan di Iran, Ladan mendengarkan Injil untuk pertama kali.
Ladan :
"Ketika aku pergi ke Gereja, dan melihat mereka menyembah Tuhan dengan sukacita, bagiku tidak biasa, karena didalam Islam biasanya mereka akan banyak menangis, menitikkan air mata dan kesedihan. Ketika keluargaku dan teman-temanku menyadari aku telah pindah keimanan dalam Kristus / Isa AS, mereka tidak senang. Tapi perlahan keluargaku melihat bahwa hidupku berubah."
Dikarenakan takut, maka Ladan meninggalkan Iran menjadi pengungsi di Istambul, Turki.
Ladan :
"Pada saat di Turki, aku merasakan beban ini. Beban terbesar adalah untuk pergi dan menceritakan kepada banyak orang tentang Yesus. Aku merasakan kasih Yesus yang indah, dan juga lebih mengenal Dia. Meski dengan semua ketakutan dan kekuatiran, Aku merasa harus kembali ke Iran, dan memberitakan pesan ini kepada orang-orangku. Saat itu perjalanan yang sangat jauh dari Turki ke Iran. Selama perjalanan aku bertanya-tanya apakah keputusan ini benar atau tidak. Aku sangat takut. Aku berpikir akan banyak kesulitan yang mungkin aku hadapi. Aku menyembunyikan banyak Alkitab dan banyak buku-buku Kristen di tasku."
...
"Setelah kami melewati perbatasan, tas kami diperiksa semuanya. Ketika mereka mendapatkan tasku dan membukanya, pertama kali mereka melihat pakaian, lalu melihat Injil Yohanes. Penjaga yang telah memeriksa tasku benar-benar sangat marah kepadaku."
...
"Aku sangat ketakutan dan berpikir 'bagaimana sebuah kitab kecil telah menakutkan orang-orang ini ?' Dan ini sangat mengerikan, satu kitab ... satu Injil. Dengan membiarkan mereka tahu apa yang akan terjadi. Kitab Injil ini akan menolong satu orang untuk datang kepada Yesus."
Setelah melewati perbatasan, Ladan mulai melayani orang-orang di Iran.
Ladan :
"Di Iran aku mulai menceritakan Yesus kepada orang-orang. Dan kemanapun aku pergi, aku membawa Alkitab bersamaku, di taman-taman atau di tempat perbelanjaan. Aku ingin berbicara kepada banyak orang mengenai Yesus. Aku ingin memberi mereka Injil. Aku melihat semangat orang-orang. Betapa dahaganya. Orang-orang akan mengambilnya dan mulai membaca. Setiap hari aku ingin melihat orang-orang datang kepada Yesus."
...
"Setelah beberapa waktu aku menyadari polisi sedang mengawasi apa yang sedang kami lakukan. Polisi menemukan aku dan aku dipanggil, dan berkata aku harus menyerahkan diri. Lalu aku siap dengan segala ketakutan yang kumiliki. Aku tahu bahwa ini tindakan benar."
Ladan :
"Aku ditangkap pada tanggal 26 Desember dan aku dipenjara. Aku tidak tahu beberapa lama akan ada disana, tapi aku berpikir ini akan menjadi waktu yang sangat lama. Aku sering menjalani interogasi, dan mereka akan mencoba untuk mendapatkan informasi dariku tentang teman-temanku dan anggota gereja. Ketika aku tidak menjawab mereka, mereka akan sangat marah kepadaku. Selama di-interogasi, aku mengambil pena yang telah aku gunakan untuk menjawab pertanyaan. Ini adalah tindakan kriminal untuk memiliki pena selama di ruang isolasi."
...
"Lalu Tuhan mulai mengingatkan aku pada ayat yang akan memberiku kekuatan. Aku tidak ingat ayat-ayat ini, tapi dengan cara ajaib, Tuhan memberikan itu padaku, dan memberanikan aku untuk berdiri. Aku mulai menuliskan ayat Alkitab ini pada dinding. Tiap hari aku berdoa, suatu hari nanti di surga aku akan bertemu seseorang yang menjadi percaya dengan ayat-ayat suci yang tertulis di dinding-dinding itu."
Ladan menghabiskan waktu 25 hari di ruang isolasi.
Ladan :
"Aku berpikir jika aku berada di penjara di semua hari-hariku. Aku ingin Tuhan memberiku satu jam saja untuk keluar dari penjara dan berkata ini sangatlah penting bahwa Firman itu hidup. Bahkan jika aku tidak punya suatu apapun untuk dimakan dan diminum, Firman Tuhan inilah yang dapat menjagaku tetap hidup."
Ladan dibebaskan dari penjara dibawah pengawasan intensif polisi dan tekanan, dia dipaksa meninggalkan Iran.
Ladan :
"Hal ini sangat menyedihkan bahwa sebagian besar rakyat negara anda tidak punya kesempatan untuk mengenal Yesus."
Sedikit sekali jumlah rakyat Iran yang telah mendengar mengenai Yesus atau membaca Alkitab.
Sumber :
Kisah ketabahan ex Muslim pengikut Yesus di Iran - Ladan
Penterjemah : ANN Feeder for Christ
Ladan :
"Aku tahu ada begitu banyak keputus-asa-an dan dan ketakutan, tapi aku mau berkata bahwa ada harapan didalam Yesus Kristus. Disaat aku memikirkan mereka, aku berpikir betapa hausnya mereka dan betapa laparnya mereka untuk buku ini, Alkitab. Jika setiap mereka mempunyai Alkitab ini, aku berpikir mereka bisa merubah dunia, bukan hanya Iran. Buku ini perlu dibawa oleh setiap tangan - untuk rakyat Iran yang haus akan Firman. Mungkin ini akan diberikan kepada keluarga dan mereka akan menyebarkannya disekeliling teman-temannya. Dan ini akan diberikan kepada Gereja Rumah, lalu diberikan kepada orang-orang yang datang ke Gereja."
...
Kesaksian Ladan - dari kegelapan Islam menuju terang Kristus. Iranian Testimony. Perjuangan berat ex Muslimah pengikut Yesus di Iran | Ladan. Shalom, begini kisah Ladan :
Ladan :
"Namaku Ladan, aku terlahir di Iran dari keluarga Muslim. Di Iran dianggap illegal jika menjadi pengikut Kristus (didalam Al-Quran disebut Isa-AlMasih / Isa AS). Sebagai seorang yang beragama Islam untuk memiliki Alkitab, memberi Alkitab, atau menyebarkan kepercayaan lain dianggap sebagai kriminal."
Pada bulan Oktober 2010, pemimpin tertinggi Iran membuat pernyataan dan berkata : 'Gereja rumahan adalah musuh Iran'. Seraya menghadiri gereja rumahan di Iran, Ladan mendengarkan Injil untuk pertama kali.
Ladan :
"Ketika aku pergi ke Gereja, dan melihat mereka menyembah Tuhan dengan sukacita, bagiku tidak biasa, karena didalam Islam biasanya mereka akan banyak menangis, menitikkan air mata dan kesedihan. Ketika keluargaku dan teman-temanku menyadari aku telah pindah keimanan dalam Kristus / Isa AS, mereka tidak senang. Tapi perlahan keluargaku melihat bahwa hidupku berubah."
Dikarenakan takut, maka Ladan meninggalkan Iran menjadi pengungsi di Istambul, Turki.
Ladan :
"Pada saat di Turki, aku merasakan beban ini. Beban terbesar adalah untuk pergi dan menceritakan kepada banyak orang tentang Yesus. Aku merasakan kasih Yesus yang indah, dan juga lebih mengenal Dia. Meski dengan semua ketakutan dan kekuatiran, Aku merasa harus kembali ke Iran, dan memberitakan pesan ini kepada orang-orangku. Saat itu perjalanan yang sangat jauh dari Turki ke Iran. Selama perjalanan aku bertanya-tanya apakah keputusan ini benar atau tidak. Aku sangat takut. Aku berpikir akan banyak kesulitan yang mungkin aku hadapi. Aku menyembunyikan banyak Alkitab dan banyak buku-buku Kristen di tasku."
...
"Setelah kami melewati perbatasan, tas kami diperiksa semuanya. Ketika mereka mendapatkan tasku dan membukanya, pertama kali mereka melihat pakaian, lalu melihat Injil Yohanes. Penjaga yang telah memeriksa tasku benar-benar sangat marah kepadaku."
...
"Aku sangat ketakutan dan berpikir 'bagaimana sebuah kitab kecil telah menakutkan orang-orang ini ?' Dan ini sangat mengerikan, satu kitab ... satu Injil. Dengan membiarkan mereka tahu apa yang akan terjadi. Kitab Injil ini akan menolong satu orang untuk datang kepada Yesus."
Setelah melewati perbatasan, Ladan mulai melayani orang-orang di Iran.
Ladan :
"Di Iran aku mulai menceritakan Yesus kepada orang-orang. Dan kemanapun aku pergi, aku membawa Alkitab bersamaku, di taman-taman atau di tempat perbelanjaan. Aku ingin berbicara kepada banyak orang mengenai Yesus. Aku ingin memberi mereka Injil. Aku melihat semangat orang-orang. Betapa dahaganya. Orang-orang akan mengambilnya dan mulai membaca. Setiap hari aku ingin melihat orang-orang datang kepada Yesus."
...
"Setelah beberapa waktu aku menyadari polisi sedang mengawasi apa yang sedang kami lakukan. Polisi menemukan aku dan aku dipanggil, dan berkata aku harus menyerahkan diri. Lalu aku siap dengan segala ketakutan yang kumiliki. Aku tahu bahwa ini tindakan benar."
Ladan :
"Aku ditangkap pada tanggal 26 Desember dan aku dipenjara. Aku tidak tahu beberapa lama akan ada disana, tapi aku berpikir ini akan menjadi waktu yang sangat lama. Aku sering menjalani interogasi, dan mereka akan mencoba untuk mendapatkan informasi dariku tentang teman-temanku dan anggota gereja. Ketika aku tidak menjawab mereka, mereka akan sangat marah kepadaku. Selama di-interogasi, aku mengambil pena yang telah aku gunakan untuk menjawab pertanyaan. Ini adalah tindakan kriminal untuk memiliki pena selama di ruang isolasi."
...
"Lalu Tuhan mulai mengingatkan aku pada ayat yang akan memberiku kekuatan. Aku tidak ingat ayat-ayat ini, tapi dengan cara ajaib, Tuhan memberikan itu padaku, dan memberanikan aku untuk berdiri. Aku mulai menuliskan ayat Alkitab ini pada dinding. Tiap hari aku berdoa, suatu hari nanti di surga aku akan bertemu seseorang yang menjadi percaya dengan ayat-ayat suci yang tertulis di dinding-dinding itu."
Ladan menghabiskan waktu 25 hari di ruang isolasi.
Ladan :
"Aku berpikir jika aku berada di penjara di semua hari-hariku. Aku ingin Tuhan memberiku satu jam saja untuk keluar dari penjara dan berkata ini sangatlah penting bahwa Firman itu hidup. Bahkan jika aku tidak punya suatu apapun untuk dimakan dan diminum, Firman Tuhan inilah yang dapat menjagaku tetap hidup."
Ladan dibebaskan dari penjara dibawah pengawasan intensif polisi dan tekanan, dia dipaksa meninggalkan Iran.
Ladan :
"Hal ini sangat menyedihkan bahwa sebagian besar rakyat negara anda tidak punya kesempatan untuk mengenal Yesus."
Sedikit sekali jumlah rakyat Iran yang telah mendengar mengenai Yesus atau membaca Alkitab.
Sumber :
Kisah ketabahan ex Muslim pengikut Yesus di Iran - Ladan
Penterjemah : ANN Feeder for Christ
Ladan :
"Aku tahu ada begitu banyak keputus-asa-an dan dan ketakutan, tapi aku mau berkata bahwa ada harapan didalam Yesus Kristus. Disaat aku memikirkan mereka, aku berpikir betapa hausnya mereka dan betapa laparnya mereka untuk buku ini, Alkitab. Jika setiap mereka mempunyai Alkitab ini, aku berpikir mereka bisa merubah dunia, bukan hanya Iran. Buku ini perlu dibawa oleh setiap tangan - untuk rakyat Iran yang haus akan Firman. Mungkin ini akan diberikan kepada keluarga dan mereka akan menyebarkannya disekeliling teman-temannya. Dan ini akan diberikan kepada Gereja Rumah, lalu diberikan kepada orang-orang yang datang ke Gereja."
...
"Rakyat Iran sangat haus akan Firman Tuhan, hari ini adalah hari pertama dimana Firman-Nya perlu dikirim ke mereka. Karena mereka sedang menunggu kebenaran, mereka sedang haus akan kebenaran. Dan melalui Firman ini dahaga mereka akan dipuaskan."
----- Demikian Ladan mengakhiri kesaksiannya ...
----- Demikian Ladan mengakhiri kesaksiannya ...
Matius 4:13,14 - (13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, (14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Wahyu 7:17) - Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Post A Comment:
0 comments: